• Home
  • Balap Motor
  • Tak Mau Ketinggalan Teknologi M-Tech Purwokerto Rubah Sistem Karburator Ke Injeksi Pada Mio 200cc Sunmoory, Masih Konsisten Juara!

Tak Mau Ketinggalan Teknologi M-Tech Purwokerto Rubah Sistem Karburator Ke Injeksi Pada Mio 200cc Sunmoory, Masih Konsisten Juara!

Otoracing.Net – Purwokerto. Perkembangan teknologi di era industri 4.0 tidak hanya dirasakan dalam sektor digital, tetapi juga mulai merambah dunia otomotif, termasuk di kancah balap motor tanah air. Salah satu inovasi yang menarik perhatian datang dari bengkel M-Tech Purwokerto, yang kini mulai beralih dari sistem karburator ke injeksi untuk motor drag race mereka.

Di bawah komando mekanik muda Evan Dika, M-Tech Purwokerto menerapkan sistem injeksi pada motor berbasis Yamaha Mio 200cc Sunmoory milik tim ERM M-Tech Purwokerto. Hasilnya pun langsung terlihat di lintasan. Dalam ajang Drag Wars Purwokerto yang berlangsung pada Minggu 15 Juni, 2025.

Motor ini berhasil mendominasi kelas Matic Sunmoory, meraih posisi pertama lewat Gilang Kuntet dengan catatan waktu 08.104 detik, serta posisi kedua oleh Afan Kecil dengan waktu 08.116 detik, keduanya menggunakan motor yang sama.

Mio Sunmoory 200cc Injeksi milik tim ERM Knalpot M-Tech Purwokerto.

Lantas apa si alasan Evan selaku mekanik M-Tech beralih dari sistem Karburator ke Injeksi?

Menurut Evan, sistem injeksi memberikan keunggulan signifikan dalam proses penyetelan.

Teknologi injeksi lebih mudah untuk disetel dibandingkan karburator. Kita bisa lebih cepat membaca data dan menyesuaikan setelan sesuai kebutuhan di lintasan,” jelasnya.

Apa Saja yang Diubah?

Untuk mengonversi dari sistem karburator ke injeksi, Evan menjelaskan bahwa ada beberapa penyesuaian yang dilakukan, di antaranya:

Spul, pulser, dan magnet diganti menggunakan milik Mio J, Kabel bodi dirakit ulang secara custom agar bisa plug and play (PnP) dengan ECU dan soket CDI, tanpa perlu mengubah kabel standar, untuk ECU sendiri Evan memanfaatkan ECU MX King.

“Sebenarnya saya memanfaatkan part yang sudah ada di bengkel, jadi konversi ini cukup efisien dari segi biaya dan waktu,” tambah Evan.

Meski hasilnya sudah memuaskan, Evan mengakui masih ada sedikit kendala teknis yang harus diperbaiki, terutama di sektor fuel pressure regulator (FPR).

Kemarin sempat ada trouble di fuel pressure. Dari sesi awal hingga heat ketiga, tekanan bahan bakar terus turun. Di sesi keempat, kami naikkan kembali ke setting awal, tapi belum sempat remapping ulang, jadi belum maksimal. PR-nya ya di bagian FPR saja, yang lain sudah aman,” tutup Evan.

Dengan inovasi ini, M-Tech Purwokerto tidak hanya menunjukkan adaptasi terhadap perkembangan teknologi, tetapi juga tetap mempertahankan tradisi juara mereka. Menarik untuk ditunggu, bagaimana performa mereka di seri-seri berikutnya setelah fine-tuning sistem injeksinya benar-benar sempurna. Gaspoll Van!!